You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Tanjung Kuaw
Desa Tanjung Kuaw

Kec Lubuk Sandi, Kab Seluma, Provinsi Bengkulu

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA TANJUNG KUAW KECAMATAN LUBUK SANDI KABUPATEN SELUMA PROVINSI BENGKULU

SEJARAH DESA TANJUNG KUAW

DESA TANJUNG KUAW 08 November 2021 Dibaca 16 Kali

Sejarah Desa Tanjung Kuaw

Desa Tanjung Kuaw adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat setempat, desa pertama Tanjung Kuaw yang dikenal dengan sebutan Talang Balai, yang posisinya sekarang berada di wilayah selatan desa Tanjung Kuaw kini Awal mulanya desa Tanjung Kuaw Merupakan tempat perladangan penduduk desa Talang Balai dan tempat perladangan ini disebut Talang Lamo yang pada masa itu dipimpin oleh Puyang Layang.  Pada Jaman kepemimpinan Puyang Layang nama Desa Talang Lama berubah menjadi Desa Tanjung Kuaw, yang Berasal dari nama Burung Kuaw yang berkelahi di tanah tanjungan. 

Pertama sekali desa Tanjung Kuaw terletak diseberang Sungai Kungkuai, pada tahun 1900 terjadi keributan dengan penduduk Talang Beringin sehingga penduduk pindah keseberang air ke Dusun Karas yang dipimpin oleh Repati Pandak.

Desa Tanjung Kuaw Pada jaman dulu terletak dalam wilayah Marga Air Periukan.  Dalam sejarahnya penduduk desa Tanjung Kuaw telah mengalami tiga kali perpindahan, yang pertama dari Desa Talang Balai ke Dusun Talang lamo, dari Dusun Talang Lamo ke Dusun Karas, dari Dusun Karas ke Dusun Padang Lubuk Ulur yang sekarang menjadi lokasi desa tanjung kuaw, ini terjadi pada tahun 1956.  Dalam perpindahan ini penduduk banyak yang pindah kedesa kedesa-desa lain, seperti Desa Talang kebun, Desa Dermayu, Desa Rena Panjang,  dll.

Desa Tanjung Kuaw mulai terbentuk dimulai dengan normal pada tahun 1956 dengan Repati (Kades) Syanapudin. Pada masa pemerintahan kepala Desa pertama ini kegiatan Desa Tanjung Kuaw banyak digunakan untuk menata kelembagaan kelompok masyarakat walaupun masih bersifat sederhana, mulai dari Penataan desa yang nantinya berkembang menjadi dusun dan penataan kelompok-kelompok pertanian yang lain. Pada saat itu kegiatan kelompok masyarakat ini banyak bekerja pada sektor pertanian dan sektor perkebunan.  Dan Juga Pada Saat Repati Syanapudin Terjadi Pemberontakan PRRI, dan penduduk banyak yang pindah dari desa untuk menghindari keganasan PRRI.

Pada Tahun 1958 terjadi pergantian Repati, yaitu dari Repati Syanapudin ke Repati Rumin dan tahun 1972 terjadi lagi pergantian Repati, yaitu dari Repati Runin ke Repati Nasri.  Dalam masa jabatannya kedua repati ini tidak tercatat kejadian kegiatan-kegiatan yang ada.

Selanjutnya setelah Tahun 1984 pada jaman repati Mahardi terjadi pembukaan lahan PIR karet oleh PTPN VIII.

Pada Tahun 1990 desa Tanjung Kuaw  baru diadakan pemilihan kepala desa secara langsung oleh masyarakat dengan kepala desa terpilih Hasannusi, Pada jaman Kades Hasanusi dilakukan pembangunan Balai Desa dan masuknya Transmigrasi, pembangunan jembatan gantung, pembangunan masjid.

Pada Tahun 1999 dilakukan pemilihan kepala desa dengan kepala desa terpilih Boiman, sayangnya kades terpilih tidak bertahan lama, hal ini karena kepala desa tidak dipercaya masyarakat sehingga terjadi pencopotan paksa oleh masyarakat dan diganti oleh PJS Gustar Effendi, ini terjadi pada tahun 2002.

Pada tahun 2003 masyarakat Desa Tanjung Kuaw melakukan pelihan kepala desa dan yang terpilh Drs. Dedi Haryono, dan menjabat sebagai kepala desa sampai sekarang.  Pada Jaman pemerintahan kepala desa Drs. Dedi Haryono telah banyak dilakukan pembangunan seperti pembangunan PUSTU, jalan sentra produksi, rehab gedung SD, pengaadaan PLTD di dusun II trans Tanjung Kuaw, Pembuatan lahan pembitan kelapa sawit, rehab Masjid.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBD 2022 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 477.225.550,00 Rp 952.339.378,00
50.11%
Belanja
Rp 384.427.000,00 Rp 964.714.453,00
39.85%
Pembiayaan
Rp 0,00 Rp -13.972.236,00
0%

APBD 2022 Pendapatan

Dana Desa
Rp 371.008.400,00 Rp 684.971.000,00
54.16%
Alokasi Dana Desa
Rp 106.217.150,00 Rp 267.368.378,00
39.73%

APBD 2022 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 91.626.000,00 Rp 246.626.000,00
37.15%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 136.666.000,00 Rp 285.908.000,00
47.8%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp 6.880.000,00 Rp 20.640.000,00
33.33%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp 10.655.000,00 Rp 133.812.000,00
7.96%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 138.600.000,00 Rp 277.728.453,00
49.9%